Sudah 3 tahun berlalu sejak post terakhir gua di blog ini (karena gua punya blog baru lol PARAHHH). Tapi gak kok, blog ini tuh priceless banget. Saksi bisu konsistensi gua selama ini, meskipun semangatnya naik turun kaya kora-kora WKWK. Kalau 4/5 tahun lalu isinya struggle UTBK, sekarang gua malah struggle lagi sama skripsi. Time surely flies and here i am.

    Hidup memang tidak 100% sama seperti yang gua bayangkan dulu, but it turns out hidup bener-bener membawa gua ke tempat dan pengalaman yang sangat baru nan berkesan. Setelah mengalami berbagai ups and down kehidupan, gua yang sekarang jauh lebih legowo dan wise. Gua dulu menyangka hidup akan selesai ketika gua masuk PTN dan happy ending but NOO!!!! hidup justru baru dimulai ketika gua lulus SMA. 

    Siapa sangka di tahun 2020 covid bakal hadir, siapa sangka gua yang mendambakan teknik elektro dan arsitektur justru masuknya informatika, siapa sangka gua yang dulunya kepala batu sekarang melankolis dan (cukup) puitis, siapa sangka gua yang cuma tau belajar doang sekarang punya banyak perspektif baru tentang hidup. Kalau baca tulisan-tulisan gua yang dulu, keliatan banget kan perbedaannya wkwkw mulai dari bahasa sampai pembawaannya. Tapi itu dia pointnya! Perbedaan-perbedaan tersebut menandakan bahwa gua telah belajar dan berkembang dengan cukup baik. 

    Baik dulu maupun sekarang, gua akan selalu bangga dengan diri gua sendiri. Rasio kegagalan dan keberhasilan gua sebenarnya timpang banget. Di balik 1 keberhasilan, sejatinya gua udah gagal duluan berkali-kali. Jadi, hasil yang dilihat sangat shining shimmering splendid itu ya aslinya berdarah-darah. Gagal itu akan selalu menyakitkan. Meskipun gua pernah mengatakan gagal itu wajar, pada akhirnya kalau gua lagi gagal ya sedih dan hancur banget. Belakangan ini gua malah sedang menghindar dari semua orang tanpa alasan yang jelas. Ntahlah, gua sendiri juga bingung lagi kenapa. mungkin gua memang lagi butuh banget waktu sendiri untuk merefleksikan semua hal yang gua alami & rasakan. Jadi, gua minta maaf banget kalau terkesan 'ngilang'. Gak, gua gak bermaksud apapun. Simply lagi rehat, banyak merenung, dan tentu saja.. Ngoding 😂. 

    Masa-masa skripsi itu beneran kritikal banget. Ini bukan cuma tentang mengerjakan penelitian dan menulis, tapi juga masa penentuan mau apa untuk kedepannya. Masa depan di umur 20an tuh rasanya buram banget. Keinginan dan cita-cita seorang gua pastilah banyak, tapi power apa sih yang gua punya di umur 20an awal ini?? Gua merasa sangat hopeless, menyadari betapa tidak berdayanya gua sebagai manusia. Rintangan silih berganti, dan makin hari ternyata rintangannya makin sulit. Dulu gua berdoa agar selalu diberi kesabaran dalam menghadapi ujian, tapi sekarang gua dengan khusyuk berdoa agar Allah memudahkan setiap jalan yang gua lalui. Sepertinya sabar gua memang sedang diuji dan berada di ujung tanduk, mengerikan juga.

    Semakin dewasa gua memang harus semakin pintar dalam menyikapi sesuatu. Gua menyadari bahwa kebahagiaan dan kesedihan sebetulnya punya porsi masing-masing. Ketika gua sedih, maka gua akan mengingat hari-hari bahagia gua. Hari ini memang sedih dan menyakitkan, tapi gua juga punya hari-hari baik dan berharga yang layak untuk dikenang. Itu juga alasan kenapa gua tetap menulis dan menyimpan semuanya, karena semua perjuangan itu patut dirayakan. Ya, semua aku dirayakan (setidaknya untuk diri sendiri).

    Meskipun judulnya refleksi, ternyata gua belum benar-benar merefleksikan tahun ini ya WKWKWKW hmm dasar terbawa suasana. Tahun ini apa ya? harusnya tahun ini tuh gua udah lulus kuliah, tapi ternyata sulit juga. Gak, menulis itu bukan hal yang sulit buat gua. Gua bisa aja menyelesaikan skripsi ini dengan cepat tapi memang gua aja yang tidak tergerak. Sebagai seseorang yang suka belajar, hal yang gua takutkan itu sebenernya lagi ada di depan mata. Setelah gua lulus, maka pembelajaran gua telah selesai. Memang, kita akan terus belajar di sepanjang hidup kita. Tapi tentu rasanya beda kan. Gua sangat menyukai rutinitas gua selama ini. Belajar bareng-bareng, nongkrong di perpus sampai sore, bahkan diskusi grup semalaman. Tau kan rasanya ketika kita sangat menyukai suatu hal dan ga tega buat ngelepasinnya? Mungkin agak gak masuk akal, tapi gua sesuka itu sama belajar, sedangkan kalau belajar sendiri itu rasanya sepiiii banget. Apalagi kalau mendengar cerita orang-orang tentang dunia kerja rasanya menyeramkan. Mulai dari saling sikut, sampai diperlakukan semena-mena. Menjadi dewasa adalah hal yang pasti terjadi, tapi ternyata gua belum siap menghadapinya. 

    Tapi pada akhirnya, semua orang harus bergerak kan? termasuk gua juga. Hidup itu ada fasenya, baik gua dan teman-teman gak akan selamanya jadi mahasiswa. Kita semua bakal lulus, dan melanjutkan hidup kita. Sebulan ini gua terus meyakinkan diri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Lulus bukan berarti gua berhenti belajar dan menulis, lulus juga bukan berarti mimpi buruk gua akan terjadi. Gua terus meyakinkan diri bahwa menjadi dewasa tidak semenyeramkan itu.

    Jikalau pun hidup berat, tapi di satu sisi gua juga sudah berkembang. Meskipun masalah hidup yang datang makin berat dan kompleks, tapi di satu sisi gua juga gak se-clueless itu dalam menghadapi masalah. Manusia memang makhluk yang serba terbatas, tapi terbatas juga bukan berarti gak punya kendali sama sekali. Kalau menganggap hidup ini perang, maka sejatinya perlengkapan dan kemampuan gua sudah cukup mumpuni. Fase peralihan memang selalu sulit, tapi dibanding mengkhawatirkan hal-hal yang di luar kendali, gua akan fokus pada apa yang bisa gua lakukan dan usahakan. Selama gua masih bisa menulis, gua rasa gua akan baik-baik saja.

    Selain hal-hal yang membingungkan dan menyedihkan, hal baik juga banyak terjadi di tahun ini. Gua sangat bersyukur dikelilingi teman-teman yang baik, yang mendoakan dan mengharapkan kebahagiaan gua. Kalau ditanya apa yang bikin gua tetap kuat, gua akan menjawab salah satunya adalah karena kehadiran orang-orang yang tulus berteman dan mendukung. Gua ini banyak takutnya, tapi gua sangat bersyukur punya teman yang mau menerima gua apa adanya. Oh ya, tahun ini gua juga juara lomba cerpen loh hohohoh. Diri gua yang berumur 10 tahun pasti bakal seneng banget! Terima kasih untuk gua yang tidak menyerah dan tetap memelihara kebiasaan menulis.

    Apalagi ya? sebenernya masih banyak banget yg terlintas di otak, tapi ntah kenapa gak bisa ditulis wkwkwk banyak pikiran euy ;___; maaf guys manusia satu ini emang kebanyakan mikir!!!! Ya gimana ya, namanya juga wilda HAHA. Kalau ada harapan untuk tahun depan, gua berharap tahun depan gua bisa menjadi pribadi yang lebih berani dalam mengambil keputusan. Gua juga berharap bisa lebih terbuka dengan orang lain. Kalau kata seorang teman, gua ini sebetulnya sangat potensial. Tapi sayangnya gua terlalu menutup diri dan banyak ragunya, begitu. Aduh udah deh ini tulisannya banyak banget ga sih, mari kita sambung lagi tahun depan.